Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Bali memastikan iklim investasi di Pulau Dewata tetap bertahan di sektor pariwisata dibandingkan sektor lainnya seperti pertanian atau perkebunan. Bahkan, investor yang sudah mengantongi surat persetujuan rencana investasi sekitar lima tahun terakhir pun memilih Denpasar dan Badung untuk mengembangkan sektor pariwisata (Car Rental Bali) meski bagian selatan sudah mengalami kejenuhan.
Meskipun demikian, BPM Provinsi Bali masih optimis mampu menarik calon investor baik dari dalam negeri dan asing untuk menanamkan modalnya sebagai pengembangan Pulau Dewata bagian utara. Pada 2009, rencana penanam modal dalam negeri di Bali bagian utara seperti Buleleng tercatat Rp 10,5 triliun dan penanaman modal asing senilai Rp 80 miliar.
Kepala BPM Provinsi Bali Nyoman S Partha mengatakan, mahalnya tanah menjadi salah satu hambatan calon investor tidak tertarik menanamkan modalnya ke pertanian atau perkebunan selain faktor alam yang tidak menentu. Mereka memilih ke pulau lain seperti
Partha menambahkan pengembangan pariwisata bagian utara yang masuk daftar promosi BPM Bali antara lain kawasan Batu Ampar, Buleleng. Kawasan itu diharapkan mampu dikembangkan menjadi kawasan pantai yang menarik.
Tahun 2009, BPM Bali mencapai realisasi investasi dari PMA dan PMDN sekitar Rp 1,3 triliun. Rencana investasi tercatat melebihi target dari Rp 850 miliar menjadi Rp 13,7 triliun. Penyerapan tenaga kerja mencapai 2.340 orang.
Ketua Asosiasi Tour dan Travel Agen
Ia menambahkan sebagian wisatawan asing maupun lokal merupakan turis yang sudah beberapa kali datang. "Karenanya, kami berharap para agen travel (Car Rental Bali) bisa lebih kreatif mengubah rute-rute selain meminimalkan kejenuhan wisatawan, juga bisa membuat pemerataan tidak hanya di
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik Bali jumlah hotel berbintang satu hingga
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar