PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah menaikkan harga jual seluruh model mobil Daihatsu per tanggal 1 Oktober di bursa kendaraan. "Iya, kami sudah menaikkan harga Daihatsu untuk semua model sekitar 2-3 juta rupiah. Ini kami lakukan sebagai langkah kebijakan perusahaan seiring meningkatnya harga bahan baku tapi kami harap kenaikkan harga ini tidak mempengaruhi target penjualan kami bulan ini sekitar tujuh ribuan unit," ujar Vice President Director ADM Sudirman MR di Jakarta, pekan ini. Demikian juga Toyota. Di situs resmi TAM (www.toyota.co.id) harga mobil Avanza tipe 1.5 S transmisi otomatis per tanggal 1 Oktober adalah Rp 153 juta (on the road Jakarta). Per September kemarin Avanza dengan tipe sama masih dijual dengan harga Rp 147,7 juta (OTR Jakarta). Belum diperoleh kepastian, apakah harga yang tercantum di website Toyota itu juga berlaku untuk Avanza versi terbaru (facelift) yang rencananya akan diluncurkan Selasa (14/10) mendatang. Beberapa ATPM lainnya seperti Honda, Suzuki, Mitsubishi, Hyundai saat akan dikonfirmasi belum bisa dihubungi. Sementara, GM AutoWorld Indonesia menjelaskan akan menaikkan harga semua produk berlabel Chevrolet dalam waktu dekat, namun bersifat progresif. "Mengenai seberapa besar dan kapan, akan kami umumkan dalam waktu dekat," ujar Mukiat Sutikno, Managing Director GM AutoWorld Indonesia dalam pernyataan tertulisnya yang dikirim ke redaksi INILAH.COM kemarin. Mukiat, mengatakan naiknya BI rate ke angka 9,5% akan menciptakan sentimen negatif di pasar khususnya di sektor otomotif. Daya beli pasti akan menurun. Apalagi untuk Indonesia, "Sekitar 80 persen pembelian kendaraan dilakukan dengan cara kredit. Perhitungan sukubunga sangat menentukan keputusan masyarakat membeli mobil," ujarnya. Menurut Mukiat, segmen kendaraan yang akan terkena dampak paling besar adalah mobil dengan harga 200 jutaan ke bawah. Meski semua segmen pasti terkena dampak penurunan volume penjualan di bursa kendaraan, namun tidak seheboh mobil-mobil 200 jutaan ke bawah. Dalam menyikapi situasi yang tidak menguntungkan ini, para analis menyarankan agar konsumen sebaiknya mengambil sikap menunda pembelian produk otomotif sambil menunggu sampai situasi ekonomi membaik yang diprediksi tidak akan berlangsung lama maksimal hingga akhir tahun. Tapi, sebagian menyarankan saat penjualan otomotif anjlok, kesempatan Anda untuk membeli mobil baru karena bonus yang ditawarkan ATPM akan berlimpah. Namun semuanya terpulang kepada Anda, tunda atau beli sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar