Minggu, 30 Mei 2010

Dampak buruk Iklan Baris

Kemarin saya hampir saja ketipu iklan yang mengatakan bisa menarik duit dari ATM tanpa mengurangi saldo kita. Setelah saya cek di berbagai website yang me-review iklan seperti itu, ternyata iklan itu tidak jujur,” kata Ichwan, seorang pemasang iklan baris atau gambar dalam curhatnya kepada penulis lewat Yahoo!Messenger.

Penulis tidak akan menilai apakah situs tersebut bohong atau tidak, tetapi jelas dengan cara menyembunyikan ”cara mendapatkan uang” sudah cukup alasan untuk mengatakan ada yang disembunyikan.

Iklan-iklan yang tak memiliki etika selalu menggunakan bahasa-bahasa bombastis, berlebih-lebihan, dan tak sesuai akal sehat. Persoalan di Indonesia adalah tidak semua pengunjung internet sadar bahwa iklan online juga bisa menyesatkan.

Masih banyak pengguna internet awam yang beranggapan internet bisa ”menciptakan keajaiban marketing” tanpa kerja keras. Internet dianggap seolah sebagai sesuatu yang nilainya hi-tech, canggih, melampaui akal sehat konvensional, dan bisa mempercepat kaya seperti cerita-cerita dunia dongeng tentang kesuksesan Google atau Yahoo!.

Celah psikologis ini dimanfaatkan oleh para pengiklan yang memindahkan bisnis konvensional (yang sebagian banyak berbau money game) ke bisnis online. Hanya mengubah cara merekrut orang dari presentasi tatap muka ke email, iklan baris online atau website, dan mengganti istilah ”downline” dengan istilah ”reseller” sudah banyak yang ”luluh lantak” hatinya dan merasa percaya bahwa ini benar-benar keajaiban internet.

Padahal, yang sering terjadi hanyalah pemanfaatan celah psikologi pengunjung awam yang tak paham soal teknologi internet. ”Cetak uang gratis dari ATM,” begitu salah satu bunyi iklan.

Di iklan baris lain mengatakan, ”Programmer kami telah bekerja menciptakan sistem ini.” Di iklan yang satunya lagi sudah beda kalimatnya, ”Hacker kami telah berhasil menciptakan bla... bla... bla....” Seolah memperkuat bahwa apa yang ditawarkan benar-benar bisa mempercepat kaya.

Beberapa situs lama memilih untuk menggunakan bahasa pemasaran yang lebih sopan dengan mengatakan internet merupakan sarana pemasaran yang andal. Mereka akan memberi contoh-contoh kesuksesan yang pernah diraih seseorang, tapi tak jelas bagaimana cara meraih sukses itu. Apakah menjual sebuah produk ataukah hanya menjual script (program membuat website untuk jualan produk serupa) atau e-book semata?

Karena itu, sebelum mempercayai sesuatu itu logis atau tidak dan benar atau bohong, mau tidak mau harus bertanya dulu kepada pelaku yang pernah mencoba. Sayangnya, review berbagai produk online seperti itu masih langka di Indonesia. Akibatnya, korban-korban money game semakin banyak dan mereka akan terus merekrut korban lainnya.

Jika misalnya menemukan iklan ”Produk Ajaib Cepat Kaya”, masukkan ke mesin pencari nama produk tersebut untuk mencari tahu respons pengunjung lainnya, contohnya: produk ajaib cepat kaya bohong. Jika pernah ada yang melaporkan produk tersebut bohong, di mesin pencari akan menampilkan pembicaraan soal pro dan kontra produk tersebut.

tekno.kompas.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis - Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar