Minggu, 01 November 2009

Modifikasi Mobil Bagi Seorang Wanita



Modifikasi Mobil bergaya racing menuntut dua hal. Dari sisi eksterior, tampilan khasnya, warna menyala pada bodi yang dikombinasi sekujurnya penuh stiker. Satunya lagi, tenaganya harus lebih dahsyat dari standarnya.

Namun, seperti apa racing di mata wanita? Susi—panggilan keseharian wanita yang enggan menyebutkan nama lengkapnya—menjawab pada Mazda RX-8 miliknya. Katanya, racing itu identik dengan mobil kencang.

Makanya, wanita kelahiran 1973 ini memodifikasi mobil sedan kupe (dua pintu) asal Jepang itu bernuansa balap. Meski baru setahun kepincut dengan modifikasi mobil, tetapi ia cukup fasih menjelaskan bagian per pada mobilnya yang sudah dipermak.

Katanya, ubahan modifikasi mobil pada bodi sudah menggunakan kit VeilSide. Itu makin cantik lantaran VeilSide D1 GT, yang membungkus sekujur Mazda ini, menjiplak modifikator Jepang sehingga menguatkan visualisasi tunggangan drift. Dan proses pembuatannya, "Enggak lama, kok. Cuma 3-4 bulan," ungkap Susi.

Menurut sang Lady dari kru Fraton ini, membuat custom VeilSide D1 GT tidak sulit karena pihaknya (Fraton) sudah punya cetakannya. Mengenai bahannya, pihaknya mengandalkan fiberglass, mulai dari bumper depan, hingga belakang. Aura racing semakin kuat melalui desain air dam besar pada apron dipadu dengan fender kembung plus sayap belakang model GT dari GReddy SP2 serta desain knalpotnya berikut diffuser-nya.

Tampilan modifikasi mobil keempat roda semakin menguatkan tampilan bernapaskan balap. Pemakaian velg VeilSide Evolution V palang lima 19 inci diperkekar dengan ubahan sistem penghenti laju. Kaliper dan disc brake depan diganti dengan Brembo 4 pot sehingga mampu meningkatkan deselerasi secara mumpuni.

Untuk memenuhi persyaratan modifikasi mobil ala racing, mesin Rotary 13B-MSP (Multi Side Port) di mobil harus disentuh. Di sini, Susi minta agar tenaga ditingkatkan sampai stage 1 saja dan ubahannya disokong dengan perangkat GReddy, termasuk putaran dapur pacu diperingan dengan pulley GReddy.

"Pernah saya coba, paling kencang 160 km/jam," ungkap Susi. Harap maklum, yang jajal wanita. Padahal, setelah mesin dioprek, tenaganya meningkat sampai 20 dk.

otomotif.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar